Saturday, December 31, 2011

result exam

UPSR=1A 3B 1C
PMR=7B 2C
SPM=????????
hai berapa A  utk spm aq t
hemmm arap 2 lebih pada 5 A la...
So usaha +doa
itu amat penting

SPM oh SPM

SPM kan menjelang
tahun hadapan so  i
kena lah belajar
betol 2 n kena
tumpu perhatian
sepenoh nya
at pelajaran...x leh
main 2 dah,.....

HUKUM SAMBUTAN TAHUN BARU MASIHI



Ustaz Zaharuddin menyatakan hukumnya adalah HARUS secara bersyarat, iaitu;

a) Sambutan tersebut dilakukan atas asas ‘Uruf atau ‘Adat dan bukannya di anggap sebagai suatu upacara keagamaan.

b) Tiada percampuran rambang lelaki dan wanita yang bukan mahram yang dikebiasaan membawa kepada maksiat.

c) Tidak dicampur adukkan dengan hiburan-hiburan yang bertentangan dengan kehendak Islam.

d) Kandungan majlis sambutan ini juga mestilah bertepatan dengan kehendak syara’ – anjurkan majlis ilmu.

Baca pandangan penuh Ustaz Zaharuddin di sini.

Namun hakikat hari ini sambutan tahun baru tidak lengkap kalau tiada konsert-konsert hiburan, samada di kaca TV ataupun di tempat sambutan tahun baru. Justeru itu ia lebih membawa keburukan apabila berlakunya pergaulan bebas, ada yang mabuk dan bertindak liar merosakkan harta benda awam serta mengancam petugas-petugas keselamatan yang berkawal.

Sehubungan itu, lebih baik kita mengelakkan diri daripada terlibat dalam sambutan tahun baru yang diketahui bercampur aduk dengan program-program maksiat.

Monday, December 12, 2011

new

P'kataan y cantik = Allah
Lagu y merdu = Azan
Novel y mujarab = Al -Quran 
Senaman y baek = Solat
Diet y mujarab = Puasa

Istighfar

Istighfar (meminta ampun) dan taubat 
Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud:
Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepadaNya setiap hari lebih dari 70 kali.

Sabdanya yang bermaksud:
Wahai manusia, Bertaubatlah kamu kepada Allah! Sesungguhnya Aku bertaubat kepadaNya setiap hari 100 kali.

Sabdanya yang bermaksud: "Sesiapa yang membaca:

Maksudya:

Aku minta ampun daripada Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain daripadaNya, yang hidup dan yang menguruskan makhlukNya dan aku bertaubat kepadaNya.

nescaya Allah ampunkan dosanya sekalipun dia telah lari dari medan peperangan”.

Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud:
Waktu yang paling hampir antara Tuhan dengan hambanya ialah pada akhir malam. Kalau kamu mampu untuk berzikir kepada Allah pada waktu itu hendaklah kamu lakukan.

Sabdanya yang bermaksud:
Keadaan yang paling hampir antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah sewaktu dia sujud. Maka perbanyakkan doa pada waktu itu.

Sabdanya yang bermaksud:
Sesungguhnya hatiku lupa (tidak ingat kepada Allah) dan sesungguhnya aku meminta ampun daripada Allah setiap hari 100 kali.

Allah maha mendengar

sesungguhnya Allah mendengar rintihan hambanya
Allah juga mengetahui apa y difikirkan/dilakukn oleh hambanya
Allah sang pencipta y paling berkuasa tidak ada y dpt menandingi
kekuasaannya......Subhanallah..

Don't Say

Don't say HELLO ♥ Say ASSALAMUALAIKUM .
Don't say THANKS ♥ Say JAZAKALLAH KHAIRAN .
Don't say TAKE CARE , BYE ♥ Say FII AMAN ALLAH .
Don't say GREAT ♥ Say MASYAALLAH .
Don't say OKAY ♥ Say INSYAALLAH .
Don't say I AM FINE ♥ Say ALHAMDULILLAH .
Don't say WOW ♥ Say SUBHANALLAH

sakit

 Sakit adalah bagian dari musibah yang telah Allah ukur kadarnya untuk dihadiahkan pada hamba-hamba terpilih yang mampu menanggungnya.

Sakit, sebagaimana tiap ujian, tidaklah menguji kemampuan sebab telah diukur tepat sesuai daya tahan. Ia menguji kemauan memberi makna.

Sakit itu dzikruLlah. Mereka yang menderitanya hampir pasti lebih sering & syahdu menyebut asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.

Sakit itu istighfar. Mereka yang sedang disapanya lebih mudah untuk teringat dosa-dosa lama, mengakuinya, & bertaubat mohon ampun.

Sakit itu Tauhid. Mereka yang parah dicengkamnya pasti dituntun orang untuk ber-kalimat thayyibat, mengesakanNya dalam lisan & rasa.

Sakit itu Muhasabah. Sebab dia yang sakit punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.

Sakit itu Jihad. Sebab dia yang sakit tak boleh menyerah kalah, dia diwajibkan untuk terus berikhtiar, berjuang bagi kesembuhannya.

Sakit itu ilmu. Dalam menjalani pemeriksaan, berkonsultasi dengan dokter, dirawat, & berobat bertambahlah pengetahuan tentang tubuhnya.

Sakit itu Nasehat. Yang sakit ingatkan nan sehat tuk jaga diri. Yang sehat menghibur si penderita agar bersabar. Allah cinta keduanya.

Sakit itu silaturrahim. Yang jarang datang di saat nan bersangkutan sehat wal afiat, tiba-tiba menjenguk dengan senyum & rindu mesra.

Sakit itu perekat ukhuwah. Kawan lama nan tak bersua bertahun lamanya, tiba-tiba berjumpa di waktu membezuk seorang kolega lainnya.

Sakit itu belajar. Berbaring setengah duduk memungkinkan mencerap ilmu dengan tekun lewat buku, kata-kata terucap, maupun gambar gerak.

Sakit itu gugur dosa-dosa. Barang haram terselip tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan nan mungkin berdosa dinyerikan & dicuciNya.

Sakit itu mustajab doanya. Sampai-sampai Imam As Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh mereka.

Sakit itu salah satu keadaan yang menyusahkan syaithan; diajak maksiat tak mampu-tak mau, dosa yang lalu malah disesali lalu diampuni.

Sakit itu membuat sedikit tertawa & banyak menangis; satu perilaku keinsyafan yang disukai Nabi & makhluq-makhluq langit.

Sakit itu meningkatkan kualitas ibadah; ruku’-sujud lebih khusyu’, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyat & doa jadi lebih lama.

Sakit itu memperbaiki akhlaq; kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut & tawadhu’.
Sakit itu membuat kita lebih serius mengingat & mempersiapkan kematian. Dia yang merasa dekat maut menghargai waktunya dengan baik           

keindahan


1 perkara yg membuat kita BAHAGIA adalah KASIH SAYANG,
1 perkara yg membuat kita DEWASA adalah MASALAH,
1 perkara yg membuat kita HANCUR adalah PUTUS ASA,
1 perkara yg membuat kita MAJU adalah USAHA,
1 perkara yg membuat kita KUAT adalah DOA :)

Rahsia disebalik solat 5 waktu :



Solat Subuh ~► Wajah yang cantikSolat Zohor ~► Duit yang banyak
Solat Asar ~► Kesihatan yang baik
Solat Maghrib ~► Anak2 yg cerdik dan berjaya
Solat Isyak ~► Tidur yang nyenyak tanpa gangguan

Monday, December 5, 2011

kelebihan puasa hari ashura'

Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)]

Hadits yang Pertama

عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).

Hadits yang Kedua

عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)

Hadits yang Ketiga

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a.

Penjelasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari sebelum maupun setelah ‘Asyura [1] dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari ‘Asyura –yaitu 10 Muharram- adalah hari di mana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun dan para pengikutnya. Dahulu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa dan kaumnya serta membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang besar.

Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura [2]. Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.

Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ

“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68)

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. [3]

Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:

1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.

2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. [4]

3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). [5]

Wallahu a’lam bish shawab.

(Sumber: Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin terbitan Darus Salam – Mesir, diterjemahkan Abu Umar Urwah Al-Bankawy, muraja’ah dan catatan kaki: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai)

CATATAN KAKI:

[1] Adapun hadits yang menyebutkan perintah untuk berpuasa setelahnya (11 Asyura’) adalah dha’if (lemah). Hadits tersebut berbunyi:

صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما و بعده يوما . -

“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Al Baihaqy. Didhaifkan oleh As Syaikh Al-Albany di Dha’iful Jami’ hadits no. 3506)

Dan berkata As Syaikh Al Albany – Rahimahullah- di Silsilah Ad Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Penyebutan sehari setelahnya (hari ke sebelas. pent) adalah mungkar, menyelisihi hadits Ibnu Abbas yang shahih dengan lafadz:

“لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع” .

“Jika aku hidup sampai tahun depan tentu aku akan puasa hari kesembilan”

Lihat juga kitab Zaadul Ma’ad 2/66 cet. Muassasah Ar-Risalah Th. 1423 H. dengan tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arna’uth.

لئن بقيت لآمرن بصيام يوم قبله أو يوم بعده . يوم عاشوراء) .-

“Kalau aku masih hidup niscaya aku perintahkan puasa sehari sebelumnya (hari Asyura) atau sehari sesudahnya” ((HR. Al Baihaqy, Berkata Al Albany di As-Silsilah Ad-Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Ini adalah hadits mungkar dengan lafadz lengkap tersebut.))

[2] Padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa penetapan waktu pada umat terdahulu pun menggunakan bulan-bulan qamariyyah (Muharram s/d Dzulhijjah, Pent.) bukan dengan bulan-bulan ala Eropa (Jan s/d Des). Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa hari ke sepuluh dari Muharram adalah hari di mana Allah membinasakan Fir’aun dan pengikutnya dan menyelamatkan Musa dan pengikutnya. (Syarhul Mumthi’ VI.)

[3] Untuk puasa di hari kesebelas haditsnya adalah dha’if (lihat no. 1) maka – Wallaahu a’lam – cukup puasa hari ke 9 bersama hari ke 10 (ini yang afdhal) atau ke 10 saja.

Asy-Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly mengatakan bahwa, “Sebagian ahlu ilmu berpendapat bahwa menyelisihi orang Yahudi terjadi dengan puasa sebelumnya atau sesudahnya. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam,

صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما أو بعده يوما .

“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”.

Ini adalah pendapat yang lemah, karena bersandar dengan hadits yang lemah tersebut yang pada sanadnya terdapat Ibnu Abi Laila dan ia adalah jelek hafalannya.” (Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin II/385. cet. IV. Th. 1423 H Dar Ibnu Jauzi)

[4] (lihat no. 3)

[5] Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,

والراجح أنه لا يكره إفراد عاشوراء.

Dan yang rajih adalah bahwa tidak dimakruhkan berpuasa ‘Asyura saja. (Syarhul Mumthi’ VI)

Saturday, December 3, 2011

bahasa sarawak


Bahasa
Sarawak Melayu
Kamek Saya
Kitak Engkau
Nya Dia
Sik Tidak / Tak
Sik Ada Tiada
Sikboh Jangan
Kenak Kenapa
Sitok Sini
Sinun Sana
Sia Disana
Sine Dimana
Ne Mana
Madah Cakap / Beritahu
Kelakar Bercakap / Bersembang
Sidaknya Dia orang
Sidak Orang
Empun Punya
Kinektok Sekarang
Dudi Kemudian
Gago Sibuk
Ya Itu
AriMarek Kelmarin
Ari Ya Hari Itu
Bulak Bohong
Tukuk Ketuk
Palu Pukul
Tikam Baling / Lontar
Congek Manja
Gelik Risau
Sigit Satu
Duak igit Dua
Tiga igit dan seterusnya Tiga dan seterusnya
Biak Budak
Miak kecik Budak Kecil
Debah Dibawah
Nyaman Sedap
Motor Kereta
Paloi Bodoh
Kedak ya Macam itu
Gia Macam itu
Cam ya Macam itu
Kembang Bengkak
Lawa Sombong
Kacak Cantik
Gilak Sangat
Ceridak Tak Terurus
Ngambor Bersepah
Entingal Degil`
Plente Main-main
Nekik Naik / Panjat
Geruk Tengkuk
Somet Misai
Jeraya Jalanraya
Singkol Rasa Pelik
Pasar Pekan
Nerais Teriak / Jerit
Nyering Bunyi kuat
Lamak Lama
Tunggah Panggil
Temu Jumpa
Pusak Kucing
Asuk Anjing
Manok Ayam
Gadung Hijau
Lejuk Jemu
Bait Baik
Belon Kapalterbang
Gerek Teman Lelaki / Wanita
Bergerek Dating
Can Teman Istimewa
Lan Jom